- Nama : Tony Waluyo Sukmoasih
- Nama panggilan : Tony Q
- Nama musisi : Tony Q Rastafara
- Tempat/Tgl Lahir : Semarang /
27 April 1961
Pria asal
Semarang, kota kecil di Jawa tengah, Indonesia, terlahir dengan nama Tony
Waluyo Sukmoasih. Lahir dari keluarga sederhana, bakat seni nya telah terihat
sejak masa kanak-kanak terutama di dalam bidang seni lukis dan musik.Tony
berkenalan dengan dunia musik melalui teman-temannya dan banyak terpengaruhi
oleh jenis musik rock dan blues.
Selepas
menyelesaikan pendidikannya di sekolah kejuruan tehnik (STM) Tony memutuskan
untuk memulai karier bermusiknya di kota semarang sebagi pemusik jalanan sejak
tahun 1980, hingga membuatnya dekat dengan kehidupan musisi jalanan kota Semarang.
Di kota kelahirannya tersebut, Tony sempat membuat album kompilasi anak jalanan
dengan teman-temannya dan pernah menjuarai beberapa festival musik jalanan.
Karena ingin
mencoba tantangan baru dalam bermusik maka dia pun hijrah dan mencoba mengadu
nasib ke Jakarta, ibukota Indonesia. Karena kehidupannya yang dekat dengan
musisi jalanan, Tony pun kembali masuk ke komunitas yang sama di Jakarta.
Dengan bantuan dari seorang teman yang terlebih dahulu berkecimpung di dunia
musisi jalanan Jakarta, Tony pun memberanikan niatnya untuk memulai karier
musik di Jakarta sebagai pengamen. Menghibur dan bermain musik dari satu tempat
ke tempat lainnya di seputaran pinggiran jalan Jakarta.
Di
pertengahan tahun 1984, atas anjuran seorang teman, Tony mulai berkenalan
dengan musik country dan mulai mencoba memainkan jenis musik yang pada saat itu
belum terlalu populer di kalangan masyarakat Indonesia karena belum banyak
musisi yang memainkan genre musik tersebut. Dari eksistensinya bermain musik
country, Tony mulai mendapat teman dari kalangan ekspatriat di Jakarta, salah
satunya adalah teman-teman dari komunitas kedutaan amerika serikat di Jakarta.
Beberapa kali Tony di undang untuk tampil di acara-acara yang diselenggarakan
oleh kedutaan amerika serikat dan atas bantuan dari teman-teman di kedutaan dia
berhasil mendapatkan undangan untuk bermain di salah satu festival musik
country terbesar di amerika yaitu Grand Old Opree yang bertempat di Tennese
Amerika Serikat. Akan tetapi dikarenakan kurang adanya dukungan secara
finansial, rencana untuk tampil di festival tersebut tidak dapat
terealisasikan. Sekian lama bermain musik country Tony mulai merasakan
kejenuhan dan merasa bahwa kariernya di musik country tidak berkembang hingga
dia memutuskan untuk keluar dari band countrynya dan mulai mencoba mencari
jenis musik lain yang lebih sesuai dengan jiwanya.
Tony mulai
berkenalan dengan musik reggae di awal tahun 1989, ketika ia jatuh cinta pada
sosok legenda musik reggae Bob Marley. Tidak saja terinspirasi dengan musiknya,
lirik-lirik lagu dalam setiap Bob Marley benar-benar mengusik naluri
bermusiknya, hingga ia yakin untuk memilih berkarier di musik reggae dan mulai
mencoba eksis di genre musik tersebut. Di tahun yang sama Tony membentuk band
reggae pertamanya yang diberi nama “Roots Rock Reggae”. Band pertamanya
tersebut mulai mengawali kariernya dengan main di pub dan cafe-cafe seputaran
Jakarta memainkan lagu-lagu milik Bob Marley,Jimmy Cliff dan lain-lain dengan
Tony sebagai lead vocal dan lead guitar. Di dalam perjalanannya karier musik
reggae nya, Tony sempat membentuk band-band reggae lainnya, seperti “Exodus”,
kemudian “Rastaman” dan pada tahun 1994 dia membentuk band yang dikemudian hari
ikut membesarkan namanya di dunia musik reggae Indonesia yaitu “Rastafara”.
Dengan
Rastafara, karier musik Tony mulai menanjak, dikarenakan pada masa itu sangat
jarang musisi band yang memainkan genre musik reggae di jakarta, maka Rastafara
cukup dikenal luas di kalangn penikmat musik reggae. Rastafara pada saat itu
dianggap sebagai pelopor musik reggae Indonesia dikarenakan merupakan
satu-satunya band reggae yang berani untuk membawakan lagu ciptaan sendiri dan
berusaha lepas dari bayang-bayang musik reggae ala jamaika dan hampir
keseluruhan lagu-lagu Rastafara di ciptakan oleh Tony.
Pada tahun
1995, atas bantuan seorang teman, Rastafara berhasil mendapatkan tawaran untuk
rekaman album dari Warner Music Indonesia. Dan akhirnya album perdana bertajuk
“Rambut Gimbal” di rilis pada tahun 1996. Album tersebut mendapat respon yang
sangat baik, dan berhasil memberikan warna baru dalam industri musik Indonesia
yang pada saat itu sedang di dominasi oleh musik Alternative Rock. Hampir semua
lagu-lagu di album tersebut diciptakan sendiri oleh Tony ,lirik lagunya
kebanyakan bercerita tentang tema sosial, kemanusiaan, cinta dan tema kehidupan
masyarakat sehari-hari. Lagunya yang cukup populer pada masa itu adalah “Rambut
Gimbal” sebuah istilah untuk style rambut Dreadlock dalam bahasa asing yang
kemudian secara tidak langsung dijadikan istilah dalam bahasa Indonesia dan
menjadi populer dikarenakannya lagu tersebut.
Perbedaan
Rastafara pada saat itu dengan band reggae lainnya adalah karena mereka
berhasil memasukan dan memadukan unsur-unsur musik tradisional dengan gaya khas
Indonesia kedalam musiknya sehingga terbentuklah musik reggae ala Indonesia
yang bisa terlepas dari bayang-bayang musik reggae dunia seperti Bob Marley,
UB40 atau Jimmy Cliff. Penggunaan alat-alat musik tradisional seperti Kendang
sunda atau Gamelan jawa juga ikut menambah warna musik Indonesia didalam
lagu-lagu Rastafara. Aransemen musiknya sepintas juga terlihat mencampurkan
unsur-unsur musik melayu.
Pada tahun
1997, kontrak album dengan label musik nya tidak diperpanjang dan Rastafara
memutuskan untuk vakum dalam bermusik, hingga akhirnya Tony memutuskan untuk
membentuk band baru dengan tetap membawa nama Rastafara.
Pada tahun
1998 terbentuklah Tony Q & New Rastafara, dengan format band additional
player. Tetapi kemudian Tony memutuskan untuk bersolo karier dengan tetap
membawa nama bandnya Tony Q Rastafara, yang berhasil merilis album secara
independent pada tahun 2000 yaitu “Damai Dengan Cinta”. Pada album ke tiganya
ini lah Tony mulai menapaki puncak kariernya dalam musik reggae di Indonesia,
karena album inilah seorang Professor di bidang musik dari Amerika
memberikannya referensi kepadanya untuk ikut dalam ajang Bob Marley Festival di
Amerika. Pihak penyelenggara Festival menyukai lagu-lagu yang ada di album
tersebut dan kemudian mengundang Tony untuk tampil diacara tersebut pada tahun
2002, tapi sayang sekali Tony beserta rombongannya tidak mendapat izin visa
dari Kedutaan Amerika dikarenakan alasan keamanan terkait dengan Tragedi WTC 11
September di Amerika yang terjadi berdekatan dengan rencana keberangkatan Tony
ke Amerika.
Pada tahun
2003 albumnya yang ke empat berjudul “Kronologi” di rilis, lagu pada album
tersebut merupakan kumpulan dari beberapa lagu dari album-album sebelumnya dan
juga beberapa lagu yang belum sempat dirilis.
Kedekatan
Tony dengan aktivis LSM dan NGO seperti Green Peace, WALHI,dan lain-lain
memberikannya inspirasi untuk membuat album yang mempunyai visi dan misi sosial
dan kemanusian yang lebih mendalam dan berarti. Maka pada tahun 2005 lahirlah
album kelimanya yang bertitel “Salam Damai” dengan membawa misi dan visi yang
ingin disampaikan tentang perdamaian, dalam album ini Tony Q mencoba
menggabungkan musik reggae dengan unsur musik orchestra tetapi tidak lupa
memasukan unsur tradisional yang semakin kental.
Di
penghujung tahun 2005, kembali atas bantuan referensi dari teman lamanya,
Professor musicology dari Amerika Serikat, salah satu lagu dari album ketiganya
“Damai Dengan Cinta” yaitu “Pat Gulipat” berhasil masuk dalam Album kompilasi
musik dunia Putumayo World Music dengan titel “Reggae Playground” yang telah
dirilis secara Internasional pada bulan Februari 2006. Sebagai satu-satunya
wakil dari benua Asia hal ini juga tidak saja mengaharumkan nama Tony Q sendiri
tetapi juga nama Indonesia di mata dunia dan khususnya Musik Reggae ala
Indonesia juga dapat lebih dikenal secara Internasional.
Setelah
sekian lama berkecimpung di dunia indie label, maka Tony pun mencoba untuk
kembali merilis albumnya di major label pada tahun 2007 dengan titel “Anak
Kampung”.Nuansa album ke enam nya ini masih mencoba untuk memadukan unsur musik
reggae dengan tradisional indonesia dan semakin didominasi oleh lagu-lagu yang
bertema sosial, membuat musiknya pun banyak digemari oleh masyarakat kelas
menengah kebawah terutama mereka yang berasal dari wilayah luar Jakarta.
Basis
penggemar yang semakin berkembang, Tony pun mulai mencoba memfasilitasi
keinginan penggemarnya dengan membentuk fans club yang tersebar hampir di
seluruh wilayah Indonesia hingga sampai ke negeri tetangga Singapore, Malaysia
dan Australia. Pada awal tahun 2009 bertepatan dengan berlangsungnya pesta
demokrasi di Indonesia yaitu pemilihan umum Presiden, Tony pun kembali merilis
album ke tujuhnya secara independen dengan titel “Presiden” proses rekaman
album ini pun sepenuhnya di lakukan di Sydney, Australia. Di album terbarunya
tersebut Tony benar-benar ingin memberikan nuansa dan tema politik yang cukup
kental demi menyambut dan menanggapi jalannya pemilihan umum Presiden
Indonesia.Aransemen musiknya pun semakin bervariasi, Tony kembali bernostalgia
dengan musik country, dimana ia coba memasukan unsur gitar banjo khas musik
country di album tersebut.
Pada
pertengahan tahun 2009, setelah melalui proses yang cukup panjang maka demo
lagu yang pernah coba di tawarkan pada sebuah label world musik bernama
Cumbancha dari Amerika Serikat milik mantan A&R dari label world music
Putumayo, Jacob Edgar,dari Amerika Serikat sejak tahun 2008 pun akhirnya
berhasil mencapai kesepakatan. Cumbancha memberikan kesempatan dan tawaran
untuk merilis lagu-lagu Tony secara internasional. Album itu sendiri di rilis pada awal tahun 2010 secara internasional yang juga akan di
edarkan di Indonesia.
Album
• Rambut
Gimbal (1996), Hemagita Record/BMG
• Gue Fallin
In Love (1997), Hemagita Record/BMG
• Damai
Dengan Cinta (2000), AK Production
• Kronologi
(2003), Indonesia Rasta Production
• Salam
Damai (2005), IM Production
• Anak
Kampung (2007), 267 Records
• Presiden
(2009), Tony Q Production
• Akustik
kurangtambah (2010), Tony Q Production
Single &
Kompilasi
• “Aku Anak
Kampung”, (2005) IRR Compilation Album
• “Pat
Gulipat”, (Damai dengan Cinta, 2000) Putumayo World Music
• OST Ai Lop
Yu Pul (2009), Maleo Entertainment
Prestasi
• Headliners
“Bob Marley Festival” ,Houston TX , USA (2002)
• Invitation
“Legend of Rastareggae Festival”, Houston TX,USA (2003-2005)
• Putumayo
World Music Album Compilation “Reggae Playground” (2006)
• Discovery,
Cumbancha World Music, VA, USA (2010)
Contact
C/o:CV. KOTAK ATIK (IM Production)Office & Shop Jl. Pulo Asem I C No.57RT.015 RW.001Kel.Jati Kec.PulogadungKotamadya Jakarta Timur13220
Phone :
Fax :
021 – 4895326
Fax :
021 – 4895326
Contact Person :
Manager : Ibnu Hibban
HP :
CDMA :
Manager : Ibnu Hibban
HP :
CDMA :
Hotline SMS Tony Q Rastafara Fans Club :
(Ferry)
/ / / (Muslih)
(Ferry)
/ / / (Muslih)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar